Wihara Ekayana AramaWihara Ekayana Arama - Indonesia Buddhist Centre adalah sebuah wadah yang didirikan untuk membantu pemutaran roda Dharma dengan semangat non-sektarian melalui penyediaan berbagai pelayanan dan program pembinaan spiritual berkelanjutan yang berlandaskan pada esensi pandangan dan praktik yang Buddhistik. Wihara Ekayana Arama senantiasa memiliki visi untuk mengembangkan agama Buddha dalam skala yang luas.
Renungan HarianJika kita merenungkan berbagai macam nasib makhluk di dunia, tampak bahwa seakan-akan segala sesuatu di dunia ini tidaklah adil.
Mengapa ada orang yang kaya dan berkuasa sedangkan yang lain miskin dan tertindas?
Mengapa ada orang yang sepanjang hidupnya sehat, sementara yang lain sejak lahir telah sakit-sakitan?
Mengapa seseorang terberkahi paras yang menawan dan cerdas, sedang yang lainnya berparas buruk dan dungu?
Mengapa ada yang buta, idiot atau bisu-tuli, sementara yang lainnya tidak?
Mengapa seorang anak dilahirkan sebagai anak seorang penjahat, sementara ada yang dilahirkan dari orangtua yang mulia sehingga dapat mengenyam pendidikan moral yang baik?
Mengapa seseorang tanpa bersusah payah bisa sukses dalam usahanya, sedangkan yang lain selalu gagal mewujudkan rencananya?
Mengapa ada yang menikmati panjang usia, namun ada yang meninggal pada awal kehidupannya, bahkan sebelum sempat dilahirkan?
Begitu banyak dijumpai ketidakadilan dan diskriminasi di antara sesama manusia.
Apakah ketidakadilan ini terjadi secara kebetulan atau memang sudah direncanakan oleh “sesuatu”?
Kalau “sesuatu” itu murah hati mengapa merencanakan dan menciptakan keadaan-keadaan yang tidak mengenakkan bagi manusia?
Suatu sosok yang maha murah seharusnya sanggup berbuat sesuatu untuk mengatasi ketidakadilan ini.
Dalam ajaran Buddha, ketidakadilan ini dijelaskan sebagai sesuatu yang logis sesuai dengan Hukum Karma dan Tumimbal Lahir.Dr. K. Sri Dhammananda, Tumimbal lahir - Percayakah Anda?, hal. 20-21Rabu, 30 April 2025
Mengapa ada orang yang kaya dan berkuasa sedangkan yang lain miskin dan tertindas?
Mengapa ada orang yang sepanjang hidupnya sehat, sementara yang lain sejak lahir telah sakit-sakitan?
Mengapa seseorang terberkahi paras yang menawan dan cerdas, sedang yang lainnya berparas buruk dan dungu?
Mengapa ada yang buta, idiot atau bisu-tuli, sementara yang lainnya tidak?
Mengapa seorang anak dilahirkan sebagai anak seorang penjahat, sementara ada yang dilahirkan dari orangtua yang mulia sehingga dapat mengenyam pendidikan moral yang baik?
Mengapa seseorang tanpa bersusah payah bisa sukses dalam usahanya, sedangkan yang lain selalu gagal mewujudkan rencananya?
Mengapa ada yang menikmati panjang usia, namun ada yang meninggal pada awal kehidupannya, bahkan sebelum sempat dilahirkan?
Begitu banyak dijumpai ketidakadilan dan diskriminasi di antara sesama manusia.
Apakah ketidakadilan ini terjadi secara kebetulan atau memang sudah direncanakan oleh “sesuatu”?
Kalau “sesuatu” itu murah hati mengapa merencanakan dan menciptakan keadaan-keadaan yang tidak mengenakkan bagi manusia?
Suatu sosok yang maha murah seharusnya sanggup berbuat sesuatu untuk mengatasi ketidakadilan ini.
Dalam ajaran Buddha, ketidakadilan ini dijelaskan sebagai sesuatu yang logis sesuai dengan Hukum Karma dan Tumimbal Lahir.Dr. K. Sri Dhammananda, Tumimbal lahir - Percayakah Anda?, hal. 20-21Rabu, 30 April 2025



